Pellegrini Tidak Simpan Dendam Terhadap Real Madrid AGEN BOLA ( SPORTSBOOK : SBOBET, IBCBET, 368BET, NIKEBET ) | POKER ( SENANG POKER, ASIA POKER77 ) | AGEN TOGEL ONLINE ( KLIK 4D ) | AGEN TANGKAS ( TANGKAS777, TANGKAS365, KLUB TANGKAS ) | CASINO ( ASIA855, GD88, 338A, 1SCASINO )

Malaga, - Pelatih Malaga, Manuel Pellegrini mengungkapkan bahwa dirinya tidak menaruh dendam terhadap Real Madrid, menyusul pemecatan dirinya dari Santiago Bernabeu pada musim panas 2010 silam.

Pelatih berkebangsaan Chili ini meninggalkan Los Blancos setelah membawa Madrid finish diperingkat kedua dalam musim pertamanya dan merekor 96 poin klub pada masanya. Ia dipecat karena Madrid berhasil mendapatkan Jose Mourinho ketika itu.

Namun Pellegrini merasa hal tersebut bukan berarti dirinya harus menyimpan dendam terhadap Madrid. Ia cukup bersyukur karena Madrid berkenan memberinya kesempatan.

“Real Madrid memiliki jalan lain dalam pemikirannya untuk kedepannya dan itu bukanlah masalah. Saya tidak menyimpan dendam sama sekali. Saya malah bersyukur tim sebesar itu mau memberi saya kesempatan. Fans Madrid selalu mendukung saya dan memberi saya kecintaanya meski setelah itu,” ujar Pellegrini kepada Canal Sur.

Mourinho akan segera hengkang dari Madrid dan dikabarkan tengah menuju klub lamanya di Inggris, Chelsea. Dimana keduanya berkesempatan bertemu kembali. Hal ini adalah yang tampaknya sedang mengganggu pikiran pelatih yang akan segera menjadi pelatih Manchester City pada musim depan tersebut.

“Akan menjadi masalah jika saya bertemu Mourinho lagi di negara lain. Kami adalah dua orang berbeda yang memiliki profesi sama namun memiliki sikap yang berbeda.”

Pellegrini juga mengungkapkan alasan dirinya meninggalkan Malaga untuk hengkang ke Etihad Stadium
“Saya rasa saya telah membebaskan tim yang memiliki masalah finansial dan sudah tidak dapat lagi memenuhi. Klub akan mengambil jalan lain tapi saya kaan selalu memiliki perasaan yang hangat dengan Malaga,” terang Pellegrini.

“Saya memiliki kontrak yang bagus dengan Malaga secara finansial, tapi saya tidak lagi termotivasi dengan ambisi olahraganya. Saya tidak lagi merasa tertarik dengan perkembangan. Saya selalu berharap memiliki skuad yang kompetitif.”